Ada seseorang yang lupa mengucapkan niat puasa pada waktu
malam harinya, sampai pertengahan hari dia membatalkan puasanya dengan alasan tersebut.
Pertanyaan
Bagaimana hukum puasa orang tersebut (versi mazhab Syafii)?
Adakah pendapat yang menyatakan bolehnya menggantungkan niat
puasa selama satu bulan?
Kalau ada bolehkah kita mengikuti mazhab tersebut?
Jawaban
Anda jangan kawatir, islam adalah agama yang tidak
menyulitkan umatnya. Dalam puasa Ramadanm menurut mazhab Syafi'i harus tabyit niat (niat di malam hari),
sehinggga bila lupa niat di malam hari harus imsak (tidak makan dan minum dsb.) di siang harinya, selain juga
berkewajiban meng-qadha’ puasanya. Namun,
menurut mazhab Hanafi, niat di siang hari (qabla
al-zawal) tidak apa-apa (sah puasanya). Karena itu, ulama Syafi’iyah,
menganjurkan golongan Syafi’i ikut pada mazhab Hanafi ini agar (sekalipun
tidak niat malam hari) puasanya tetap sah dan tidak berkewajiban qadha’. Bahka, lebih dianjurkan lagi
golongan Syafi’i mengikuti mazhab Maliki yang memperbolehkan niat puasa 1 bulan
penuh, dengan cara niat di malam hari tanggal 1 bulan Ramadan.
Lihat: Busyra
al-Karim/2/66
Sumber: Buletin Sidogiri
No comments:
Post a Comment