Pertanyaan
1.Apakah boleh melaksanakan salat setelah buang air besar?
2.Seperti apakah tidur yang tidak membatalkan wudu
3.Seperti apa pula tidur yang memperbolehkan tahajjud?
4.Apa ciri-ciri lailatul qadar?
Jawaban
1. Keluarnya sesuatu dari kemaluan atau dubur termasuk sesuatu yang
membatalkan wudu, meskipun yang keluar adalah barang yang tidak lazim,
seperti keluar kerikil, dsb. Karena itu orang yang habis buang air besar
wudunya batal dan dia tidak boleh melaksanakan salat sebelum melakukan
wudu.
2. Tidur yang tidak membatalkan wudu adalah tidurnya orang yang
menetapkan pantat ke tempat duduknya, seperti tidur duduk atau bersandar
namun pantatnya masih tegak menempel tempat duduknya. Kira-kira dengan
posisi itu, dirinya aman dari keluarnya kentut dan semacamnya melalui
pantat. Tidur yang tidak demikian, seperti tidur terlentang, telungkup
miring, berdiri dan lain sebagainya, dapat membatalkan wudu.
3. Sedangkan tidur yang menjadi penyebab masuknya waktu salat tahajud
adalah tidur setelah masuknya waktu Isyak dan ia sudah melaksanakan
salat Isyak.
4. Di antara ciri-ciri Lailatul Qadar adalah cuaca dalam keadaan sangat
normal dan kondusif, tidak panas dan tidak dingin. Keesokan harinya
ketika matahari terbit sinarnya tidak terlalu terang.
Lihat: Nihâyatul-Muhtâj, V/380; Raudhatut-Thâlibîn, I/281
Sumber: http://www.sidogiri.net/konsultasi/detail/2
No comments:
Post a Comment